Senin, 24 Mei 2010

Masyarakat Menoreh Juga Ternak Kelinci










Awan mendung menyelimuti aktivitas warga desa Jatimulyo. Kebanyakan mereka merumput untuk memberi makan kambing. Sebagian ada yang memanjat pohon kelapa untuk deres (mengambil nira) sebagai bahan baku gula Jawa.

Kebiasan inilah yang dijumpai Menoreh Rabbitry ketika sedang asyik jalan-jalan mengunjungi warga yang memiliki ternak kelinci. Dari penuturan warga, memang sudah cukup lama masyarakat di daerah Dusun Sokomoyo mengenal kelinci. Bahkan, dulu ada peternak yang memiliki kelinci hingga puluhan ekor. Tapi sekarang, sudah tidak ada. Hanya sedikit warga saja yang memiliki kelinci.

Dari kunjungan beberapa keluarga, memang kelinci sudah cukup lama menjadi hewan peliharaan. Mereka hanya memiliki 2-3 ekor kelinci sebagai ternak dan beternak hanya sebagai kesenangan saja. Belum dilakukan dengan baik.

Buktinya, pakan hanya diberikan semaunya saja. Pemberian pakan hanya rumput-rumputan seadanya dan tidak diberi pakan kasar (pelet/bekatul). Kandang hanya dibuat sederhana saja, dari bambu dan disusun seperti rumah panggung. Maklumlah, mata pencaharian masyarakat hanyalah beternak kambing PE. Setiap rumah warga, dipastikan memiliki kambing PE.

Tak hanya sebagai kesenangan semata, pemanfaatan kelinci juga sebagai penunjang gizi keluarga. Bila ada kelinci anakan berjenis kelamin jantan, maka akan disembelih dan dikonsumsi sendiri. Tetapi, kelinci betina akan digunakan untuk menghasilkan keturunan selanjutnya. Cukup arif bagi masyarakat awam untuk tetap menjaga kelestarian kelinci.

Harapan besar menanti Menoreh Rabbitry untuk bisa saling memberikan pengetahuan perihal ternak kelinci dengan baik dan benar. Masyarakat yang sudah terbentuk, nantinya akan semakin mudah untuk memperluas jariangan komunitas kelinci berbasis masyarakat. (MR)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar